FMIPA Gelar Webinar : Tantangan dan Harapan Pembelajaran di PT dan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, FMIPA Unimed laksanakan Seminar Online Webinar dengan mengangkat tema “Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Sekolah ; Tantangan selama Pandemi Covid-19 dan Harapan di Masa Depan” menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube pada Rabu, (20/5). Menghadirkan pembicara Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Pakar Pendidikan Sumatera Utara), Maisaroh, S.Pd., M.Si. (Kepala sekolah MAN I Medan), Mukhlis, S.Pd. (Kepala Sekolah SMAN 13 Medan), Hj. Elfi Sahara, S.Pd., M.Si. (Kepala Sekolah SMAN 3 Medan), Ghidion Rajagukguk, M.Sc. (Guru Biologi SMA Unggul DEL), Ahmad Nawawi, S.Pd., MM. (Guru Kimia SMAN 4 Tebing), Dewi Arisanti, M.Pd. (Guru Fisika MAN I Medan), dan Ober Lenius Siagian, M.Pd. (Guru Matematika SMAS Lentera Harapan Medan) serta dimoderatori oleh Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. Dekan FMIPA).

Acara ini dibuka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. Turut hadir mengikuti Dekan FMIPA, Wakil Dekan I Prof. Dr. Herbet Sipahutar, MS, M.Sc. dan sebanyak 847 peserta dari akademisi (guru, dosen, mahasiswa) dan umum sangat antusias mengikuti acara tersebut.

Dekan FMIPA Dr. Fauziyah Harahap, M.Si. mengatakan “seminar online webinar ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional di masa pandemic covid19. Kita ketahui bersama dampak dari Covid -19 ini tidak hanya mempengaruhi bidang kesehatan, tetapi juga bidang lainnya seperti ekonomi, pangan, kehidupan sosial, dan terutama dibidang pendidikan. Keadaan saat ini menjadi tantangan bagi pendidik melakukan pembelajaran, semoga seminar ini dapat menjawab kegalauan saat ini, dapat menambah wawasan dan skill kita, serta memberikan masukan yang konstruktif agar proses pembelajaran selama pandemi Covid-19 ini dapat kita laksanakan secara baik, efektif dan efisien.”

Rektor Unimed Dr. Syamsul, Gultom, SKM., M.Kes. mengapesiasi kegiatan Webinar ini yang digelar oleh FMIPA karena telah mengangkat tema pembelajaran kuliah di Perguruan Tinggi dan Sekolah, karena saat ini proses pembelajaran di PT dan sekolah mengalami pergeseran dari sistem tatap muka di kelas, menjadi tatap muka via daring jika menggunakan aplikasi meeting, dan non tatap muka jika menggunakan aplikasi lain dan media sosial yang digunakan. “Tema ini cukup bagus kita angkat agar para kepala sekolah dan guru-guru, serta seluruh peserta dalam pencerahan dari narasumber untuk menyikapi pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, atau inovasi seperti apa yang harus kita laksanakan di masa pandemi ini, agar proses pembelajaran tetap berjalan secara efektif dan efisien. Walaupun kita tau pasti banyak kendala yang kita hadapi, karena keterbatasan sarana prasarana, terutama jaringan internet di daerah yang sulit jaringan.”

Selanjutnya, Dr. Syamsul menyampaikan “Melalui forum ilmiah secara daring ini, harus kita sikapi dengan arif, bahwa proses pembelajaran secara daring bagi dunia pendidikan saat ini merupakan tantangan sekaligus ancaman. Jika semua lembaga pendidikan dari pendidikan tinggi hingga SD tidak mampu mempersiapkan dan merancang proses pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19 ini, tentu akan ditinggal masyarakat. Walaupun ada hal penting yang harus kita sikapi yakni, pembentukan karakter dan sikap diri peserta didik yang tidak bisa kita lakukan secara daring, karena harus diteladankan, dicontohkan dan dilatihkan. Dalam hal pembentukkan karakter ini kita bisa memaksimalkan melalui kerjasama baik dengan orang tua/wali peserta didik. Melalui kerjasama yang baik dengan orang tua/wali, setidaknya akan ada hasil positif bagi siswa, karena via jaringan kita lebih maksimal terfokus pada penambahan pengetahuan dan skill.”

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. mengatakan “pandemik Covid-19 telah mengubah semua aktivitas akademik di kampus dan proses pembelajaran di sekolah. Proses dan sistem pembelajaran harus kita lakukan secara daring, ini menjadi tantangan baru bagi pendidik di Indonesia. Guru harus menjadi seorang pembelajar yang bisa menyesuaikan dengan keadaan. Seharusnya mulai dari 2017 Indonesia sudah menerapkan pembelajaran jarak jauh, namun pada tahun ini baru bisa terealisasi sepenuhnya dilaksanakan diseluruh Indonesia. Untuk menjawab tantangan tersebut, harus ada konsistensi kebijakan dan strong leadership integrasi “Indonesia Value” sebagai dasar dan visi masa depan, eksplorasi model belajar sesuai saat Covid-19 dengan melakukan benchmarking dengan lembaga pendidikan lain yang sudah sukses menerapkan daring, Inovasi Model LMS dengan mengembangkan LMS yang sesuai konteks pembelajaran, Penguatan sistem penjaminan mutu proes, output dan outcome dengan fokus dan konsisten menerapkan sistem, penjaminan mutu yang terstruktur, terukur dan terintegrasi pada kegiatan akademik, dan yang terakhir Sustainability dengan pemertahanan keberlanjutan implementasi model pendidikan daring.”

Prof. Syawal juga menjelaskan “perkembangan pembelajaran di Indonesia pada saat sebelum covid-19 pembeljaran dominan tatap muka, rakernas dikti tentang blended belum tereksekusi, pelatform RI 4.0 tidak dapat diintegrasikan dengan baik, mutu dan relevansi masih masalah klasik dan perimbangan yang harmonis antara ASK masih maalah krusial. Kemudian saat ini masa pandemic COvid-19 pembelajaran diselenggarakan secara online learning secara penuh, pergeseran Mindset Dosen, Guru dan peserta didik, kesiapan pendidik dan peserta didik pada online learning, kualita LMS (aktifitas dan produk belajar yang dapat diakomodasi), monev dan pelaporan. Diharapkan pasca Covid-19 pembelajaran telah menerapkan model yang telah teruji meski tetap kategori “Living Model”, menginovasi LMS sebagai “medium interaksi utama pembelajaran daring” meski tetap berupa “Living LMS”, dan melakukan penjaminan yang terpadu, terstruktur, terukur dan visioner.” (Humas Unimed)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *